senyummu kan selalu rekah, rileyna
ceriamu ta akan sirna, munggur
pagi ini aku bangun agak telat dari biasanya. matahari sudah muncul, walo sinarnya sangat lemah. teriknya yang selalu membakar kemarin2, hari ini tunduk oleh kabut yang berarak di atas bukit. kupandangi garis2 cahaya yang suram di timur rumahku. di atas hamparan sawah yang telah kosong.
dingin, hawa itu menyergap, membuat aku enggan berbasuh. aku terpaku memandangi kolam ikan (yang ternyata kering, baru juga kusadari pagi ini kalo kolamnya telah kering). entah bagaimana nasib ikan2 yang bulan lalu masih menari di situ.. ahhhhk, mulai kemarau! pantas rumput2 kecil yang dulu tumbuh di dekat pohon mangga mulai kecokelatan, meregang nyawa. pun daun2 mangga akhir2 ini mulai berguguran.
rileyna munggur, sebuah kisah.
kemarau tak pengaruhi mereka. kendati rumput meregang, mengering, daun2 gugur berjatuhan, kolam menjadi kering, tanah retak2, rileyna munggur tetap senyum dalam keceriaan. dalam sejuknya cinta yang abadi.
rileyna munggur, senyum yang ceria
adalah kisah yang selalu hidup. menari-nari di kepalaku. berlarian, berkejaran, bergulingan, di padang hijau, tertawa. sungguh tidak ada duka disana, di antara rileyna dan munggur. tidak boleh ada duka di sana. hari ini, tepat dua tahun kebersamaannya, tak pernah munggur izinkan air telaga mengalir di pipi rileyna.
rileyna munggur adalah kasih yang selalu hidup. bergandengan, berbimbing, berpelukan menyusuri jalan2. semoga tak ada luka disana, bagi rileyna dan munggur. luka tak akan ada disana. kasih sayang menaungi mereka. cinta memayungi mereka.
tukmu yang selalu tersenyum ceria,
i love u so much
wherever you are
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Thursday, August 10, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kunjungan Abang
Kepergian orang yang kau sayang senantiasa menyisakan duka meski kau tahu bahwa memang seperti itulah adanya. Dia harus pergi tanpa dapat di...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...
No comments:
Post a Comment