kemarau panjang
pepohonan meranggas
daunnya menguning, lunglai tiada berdaya
akhirnya gugur satu2, melayang hingga ke bumi
berserakan di rerumputan yang telah kecoklatan meregang nyawa
kemarau panjang
tanah retak
menganga bak ingin telan kaki yang menjejaknya
berdebu
angin kering terbangkannya
kemarau panjang
sungai tak ubahnya ular yang berdiam diri
mendekam pasrah di bumi, lapar
tiada gerakan, bahkan tarikan napasnya pun telah satu2
tiada riak air disana yang berkilau ditimpa cahaya
kemarau panjang
asap membumbung tinggi
hutanku, hutan kamu, hutan dia, terbakar
pandangan terhalang
ada apa di depan sana, tak tahu pasti
samar, membingungkan
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Thursday, September 14, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kunjungan Abang
Kepergian orang yang kau sayang senantiasa menyisakan duka meski kau tahu bahwa memang seperti itulah adanya. Dia harus pergi tanpa dapat di...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...
3 comments:
Kemarau....
Kau memang terlalu panjang
Membuat jiwaku...
Kering kerontang
Hujan....
Dimanakah engkau
Mengapa tak kunjung datang
Aku menanti..siang dan malam
Aku merindukanmu
Akan keindahan pelangi
Yang kau padukan
Bersama sinar mentari
Aku merindukanmu
Akan embunmu yang tersisa
Berkilau keemasan
Diterpa sang surya
Hujan....
Kau penyejuk jiwaku
Kau penghilang dahagaku
Kau pembangkit romantismeku
Rintikmu....
Me-replay segala rasa
Tentang kenangan-kenangan indah
Yang telah pergi bersama waktu
Hujan.....
Jangan kau tinggalkan aku
Kemarau....
Kau memang terlalu panjang
Membuat jiwaku...
Kering kerontang
Hujan....
Dimanakah engkau
Mengapa tak kunjung datang
Aku menanti..siang dan malam
Aku merindukanmu
Akan keindahan pelangi
Yang kau padukan
Bersama sinar mentari
Aku merindukanmu
Akan embunmu yang tersisa
Berkilau keemasan
Diterpa sang surya
Hujan....
Kau penyejuk jiwaku
Kau penghilang dahagaku
Kau pembangkit romantismeku
Rintikmu....
Me-replay segala rasa
Tentang kenangan-kenangan indah
Yang telah pergi bersama waktu
Hujan.....
Jangan kau tinggalkan aku
spy yang menanti hujan:) aku yang gamang dalam kemarau, derita kita sama yach. bahkankemarau ini menjadi derita saudara-saudara kita di desa sana. sawah mereka kering, tanaman mereka hangus. lumbung tlah kosong. tiada sisa makanan yang tertinggal. tapi insya allah, hujan akan menghapus semuanya. insya allah hujan akan segera turun kebumi.
Post a Comment