aku menyebutnya my all kadang2 aku menyapanya sin singkatan dari cousin. aku dekat banget dengannya. ketika masih di watampone, kami tidak terpisahkan.
dimana ada aku, disitu ada dia. pernah aku menolak tawaran kerja hanya karena kantor itu cuma butuh satu pegawai baru. kantor itu ga bisa nerima aku dan “sin”
tapi seiring waktu, kami pun terpisah. kami jarang bertemu sekarang, karena sudah sama2 sibuk, tapi jika ada waktu luang bergantian kami saling mengunjungi.
minggu ketiga desember tahun lalu, dia kunjungi aku. kami ngobrol, makan, belanja, pendeknya melakukan hal2 yang menyenangkan. dalam perjalanan pulang dari tempatku, sore harinya, dia mengalami kecelakaan. waktu itu dia sempat sms, katanya sekitar 10 menit lagi dia tiba di rumahnya. tapi ternyata dia malah tiba di rumah sakit setelah sebelumnya tabrakan dengan pengendara sepeda motor lainnya. menurut keterangan saksi, sepupuku yang nabrak orang, laju motor sepupuku kenceng banget. aku percaya hal itu, karena aku tau banget dia suka ngebut.
hari itu juga, selepas magrib, aku ke watampone. aku mendapati dia terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit. jam tiga dinihari aku bicara dengan dia. aku senang dia telah sadar. setelah bicara beberapa kalimat, aku putuskan pulang pagi harinya, karena aku harus masuk kerja. pada pertemuan berikutnya saat lebaran aku baru tau bahwa sebenarnya jam tiga dinihari itu dia belum sadar. dia tidak tau kalo aku datang malam itu ke rumah sakit. dia baru tau setelah aku ceritakan semuanya.
alhamdulillah sekarang dia mulai membaik. walau sakit di kepalanya belum pulih, tapi dia sudah bisa duduk. dia memintaku pulang. dia memintaku ada di watampone bersamanya, karena dia pengen diantar ke kantornya. setelah kejadian itu dia trauma membawa motor. mendengar suara motor ngebut saja dia spontan bergidik.
aku sedih setelah mendengar permintaannya. disaat dia membutuhkan aku, aku tidak bisa berada disampingnya. karena saat yang sama, aku pun harus melaksanakan tanggung jawabku di tempat kerja. sin, maafkan aku.
masih banyak saudara sepupu kami yang lain, yang tinggal satu kota dengannya namun dia tetap meminta aku yang menemaninya. duh sin, aku benar2 minta maaf. weekend besok insya allah aku main ke tempatmu.
No comments:
Post a Comment