ceritanya lagi sterika baju
pikiran bukannya di baju, malah mikirin hal lain
berusaha melawan pikiran itu
setengah jam berlalu, ga juga berhasil
bisa² baju²ku angus
siyalnya, sisa pulsa ga cukup buat menelpon
ya cari wartel, malah akhirnya masuk telkom
biar lebih ngirit gitu
lima menit berikutnya udah ngakak di gagang telepon
udah senyum² sendiri
alhamdulillah, sterikaan lancar, tanpa hangusin baju
tapi tadi pake acara cari wartel dulu
hehehe anggap aja iklan lewat
when i miss u!!!
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Wednesday, March 28, 2007
Tuesday, March 27, 2007
menantI mataharI
karena aku tau matahari muncul beberapa jam lagi
di ufuk sana.
maka aku tetap duduk disini, menatap ke arahnya
dengan segala harapan
karena aku tau matahari kan sinari beberapa jam lagi
maka aku tak peduli gelap yang selimutiku
karena aku tau matahari kan hangatkan beberapa jam lagi
maka dingin dini hari tak lah ada artinya.
karena aku tau matahari kan kembali tuk bumi
maka aku tetap disini, menanti
aku adalah pagi yang gelap diselubung malam
yang dingin di selimuti embun
aku adalah pagi yang menanti matahari
terangi dan hangatkan diriku
di ufuk sana.
maka aku tetap duduk disini, menatap ke arahnya
dengan segala harapan
karena aku tau matahari kan sinari beberapa jam lagi
maka aku tak peduli gelap yang selimutiku
karena aku tau matahari kan hangatkan beberapa jam lagi
maka dingin dini hari tak lah ada artinya.
karena aku tau matahari kan kembali tuk bumi
maka aku tetap disini, menanti
aku adalah pagi yang gelap diselubung malam
yang dingin di selimuti embun
aku adalah pagi yang menanti matahari
terangi dan hangatkan diriku
Saturday, March 17, 2007
8 harI kemariN
delapan hari kemarin aku sangat menantikan tibanya hari ini
delapan hari kemarin aku menghitung pergantian waktu dari jam ke jam
melalui malam dengan harapan,
menyambut pagi dengan harapan dan meninggalkan sore dengan harapan.
ketika delapan hari yang lalu denting yang sangat ku rindukan mengalun
menuntun jiwaku yang saat itu telah bingung,
tak tahu harus melangkah kemana
tak pasti arah yang dituju.
delapan hari kemarin
ketika lega gantikan sesak di dadaku
ketika cemas menguap,
bersama tawaku aku menari
tak peduli tatap dan tanya mereka
delapan hari kemarin ketika denting itu kembali mengalun
delapan hari kemarin ketika asa hadir kembali
delapan hari kemarin ketika senyum mekar kembali
kunantikan hari ini dari waktu ke waktu
namun ketika delapan hari berlalu
ketika penantian hanya tersisa beberapa menit
aku menjadi takut akan hari ini
karena mereka memberi ultimatium
karena mereka tidak setuju pada delapan hari berikutnya
aku inginkan denting itu
aku rindukan denting itu manjakan telingaku
dengan lagunya yang mendayu
wahai mereka bolehkah ada delapan hari lagi?
mereka adalah teman-teman yang sangat sayang aku
mereka tidak izinkan aku begitu lama dalam kegamangan ini
delapan hari kemarin aku menghitung pergantian waktu dari jam ke jam
melalui malam dengan harapan,
menyambut pagi dengan harapan dan meninggalkan sore dengan harapan.
setelah ia terbenam, dalam!
harapan itu membuncah kembaliketika delapan hari yang lalu denting yang sangat ku rindukan mengalun
menuntun jiwaku yang saat itu telah bingung,
tak tahu harus melangkah kemana
tak pasti arah yang dituju.
delapan hari kemarin
ketika lega gantikan sesak di dadaku
ketika cemas menguap,
bersama tawaku aku menari
tak peduli tatap dan tanya mereka
delapan hari kemarin ketika denting itu kembali mengalun
delapan hari kemarin ketika asa hadir kembali
delapan hari kemarin ketika senyum mekar kembali
kunantikan hari ini dari waktu ke waktu
namun ketika delapan hari berlalu
ketika penantian hanya tersisa beberapa menit
aku menjadi takut akan hari ini
karena mereka memberi ultimatium
karena mereka tidak setuju pada delapan hari berikutnya
aku inginkan denting itu
aku rindukan denting itu manjakan telingaku
dengan lagunya yang mendayu
wahai mereka bolehkah ada delapan hari lagi?
mereka adalah teman-teman yang sangat sayang aku
mereka tidak izinkan aku begitu lama dalam kegamangan ini
Friday, March 16, 2007
Wednesday, March 14, 2007
bungA hatI
senyum itu kian rekah
pipinya merona dari hari ke hari
aku tau
di hatinya ada ribuan bunga yang sedang mekar
aneka aroma merebak
betapa bahagianya dia
kuingat
kemarin aku pun merasakan hal yang sama
ketika bunga hatiku mekar bersamaan
ketika pipiku merona dan senyumku tak henti rekah
betapa bahagianya saat itu
akankah bunga hati selalu mekar?
tuk sahabatku selamat atas cintamu saat ini. semoga selalu bersamamu.
pipinya merona dari hari ke hari
aku tau
di hatinya ada ribuan bunga yang sedang mekar
aneka aroma merebak
betapa bahagianya dia
kuingat
kemarin aku pun merasakan hal yang sama
ketika bunga hatiku mekar bersamaan
ketika pipiku merona dan senyumku tak henti rekah
betapa bahagianya saat itu
akankah bunga hati selalu mekar?
tuk sahabatku selamat atas cintamu saat ini. semoga selalu bersamamu.
Monday, March 12, 2007
sahabaT
kubagi bunga hatiku
bunga yang mekar dan berseri
sebarkan aroma nan wangi
di taman ini,
dikunjungi kupu dan kumbang
hinggap dan terbang, hinggap dan terbang
di lain hari
kuungkap kisah sedihku
kisah yang buatku menangis
yang menguras habis air mataku
yang luluhlantakkan perasaanku
dan kau rela mendengar semua itu
dan kau rela menerima kesah itu
sahabat, terima kasih tuk semua cinta dan pedulimu padaku.
bunga yang mekar dan berseri
sebarkan aroma nan wangi
di taman ini,
dikunjungi kupu dan kumbang
hinggap dan terbang, hinggap dan terbang
di lain hari
kuungkap kisah sedihku
kisah yang buatku menangis
yang menguras habis air mataku
yang luluhlantakkan perasaanku
dan kau rela mendengar semua itu
dan kau rela menerima kesah itu
sahabat, terima kasih tuk semua cinta dan pedulimu padaku.
Saturday, March 03, 2007
sejaK kepergianmU
sejak kepergianmu
sirna senyum yang dulu merekah
berganti bibir yang terkatup
merapat
terdiam
sejak kepergianmu
hilang suara yang dulu mengalun
terhalang bibir yang terkatup
merapat
meredam semua kata
sejak kepergianmu
bisu melingkupi
temani penantian yang tiada henti
bersama harap yang tak kunjung usai
adakah akan kembali?
sejak kepergianmu, sepi!
sirna senyum yang dulu merekah
berganti bibir yang terkatup
merapat
terdiam
sejak kepergianmu
hilang suara yang dulu mengalun
terhalang bibir yang terkatup
merapat
meredam semua kata
sejak kepergianmu
bisu melingkupi
temani penantian yang tiada henti
bersama harap yang tak kunjung usai
adakah akan kembali?
sejak kepergianmu, sepi!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Kunjungan Abang
Kepergian orang yang kau sayang senantiasa menyisakan duka meski kau tahu bahwa memang seperti itulah adanya. Dia harus pergi tanpa dapat di...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...