dulu aku berniat kembali melakukan hal itu bersama-sama sepupuku di watampone. berkumpul bersama di cheper 4, tempat kami sering mangkal, saat kami ada waktu luang. tempat kami bertemu jika pengen melakukan sesuatu atau pergi ke suatu tempat. boleh dikata cheper 4 adalah base kami.
ternyata sampai saat terakhir ana di watampone, kami tidak pernah bisa ke cheper 4. kami tidak pernah bisa menyesuaikan waktu senggang. aku sibuk, ema sibuk, ani sibuk, lela jauh, cacca jauh, da' ntah dimana, yang kutau dia di riau, kadri lagi tugas tmd, anto ga tau dimana. yang lainnya sibuk juga.
ketika keberadaan ana tersisa dalam hitungan jam, aku hanya bisa menyesal tidak bisa melaksanakan janji hati itu. entah harus menunggu berapa tahun lagi tuk berkumpul bersama di cheper 4.
kenyataannya kini, kami makin tercerai berai. watampone hanya menjadi kota kenangan. disana tersisa ani dan ema yang kebetulan kerja di watampone. sementara kami (yang lainnya) jauh.
hanya doa dan pengharapan yang mampu aku bisikkan kepadaNya semoga kelak, ada hari indah lagi bagi kami bersepupu tuk berkumpul, bertemu tertawa bersama di cheper 4
cheper 4 tak lebih dari sebuah simpang jalan. cheper singkatan dari ceddena persimpangan, (bahasa bugis*) artinya dekat persimpangan karena disitu jalanan bersimpang 4, maka disingkat cheper 4.
1 comment:
jeng, beri aku penyegaran pelajaran ilmu bumi tentang watampone; nama yg gak asing, namun udah sayup2 di memori; btw, aku udah link ya. salam.
Post a Comment