Jika surat ini dibaca oleh teman atau saudara Fahad, tolong balas juga. Kabarkan kepadaku keadaan Fahad sekarang. Masih sehatkah dia? Tolong, aku benar-benar ingin tahu keberadaannya. Terima kasih sebelumnya.
(bagian surat seorang perempuan)
April, pertengahan bulan
Seorang perempuan, kulit putih, cantik
Dengan senyum tulusnya dia menyapaku. Menanyakan cara mengirimkan email. Kubalas senyumnya, dan keberikan penjelasan seadanya. Berikutnya dia meminta aku menuliskan beberapa kalimat dalam bahasa Inggris untuk di kirim ke alamat fahad023@hotmail.com
Lancar saja jari-jariku mengetikkan kata demi kata, merangkaikan kerinduan seorang perempuan kepada sang Fahad, menjadi sebuah surat.
Mei......., Sebulan kemudian
Seorang perempuan muncul lagi. Dengan senyumnya yang sama pada bulan lalu, dia memintaku menuliskan kembali rangkaian kerinduannya. Tanpa tanya aku melakukannya lagi, walau dalam hati tertawa, aku tetap menuliskan kata-kata yang terlintas di kepalaku setelah mendengar ceritanya kepadaku. Cerita tentang kekasihnya yang lama tiada berkabar.
Kucoba membesarkan hatinya. Kukatakan tidak lama lagi Fahad akan memberinya kabar setelah membaca email yang kutuliskan. Dia tersenyum, ada sepercik rona kebahagiaan di matanya.
Gita cinta seorang perempuan dengan sang Fahad di pisah bermil-mil jarak. Seorang perempuan bercerita perkenalan mereka terjadi di pesawat. Ketika itu seorang perempuan masih tinggal di Saudi.
Suatu hari seorang perempuan kembali ke Indonesia. Kendati berjauhan, komunikasi dengan kekasihnya lancar lewat surat dan telepon. Ketika surat dan telepon tidak lagi mampu mewakili rindu, seorang perempuan ingin kembali ke Saudi, namun kekasihnya melarangnya dan meminta seorang perempuan menunggu di Indonesia saja.
Dalam penantiannya, seorang perempuan menjadi gundah, ketika tanpa sebab yang jelas, komunikasi surat dan telepon terputus. Itu terjadi setelah sang Fahad memberinya alamat e-mail.
Akhir Juni, HARI INI
udara agak gerah. hujan selama 5 menit tadi tidak bisa mendinginkan cuaca, beda dari kemarin, cuaca dingin sampai malam setelah hujan seharian.
seorang perempuan itu datang lagi. aku tersenyum, mendahului senyum tulusnya yang segera juga dia bagi kepadaku.
gimana kabar fahad? tanyaku kepadanya.
dia terdiam. ada sedih yang menggayut di wajahnya
bisa bantu kirim surat lagi? tulis saja dalam bahasa Indonesia, di sana kan ada juga juru bahasa, tuturnya pelan.
kusilahkan dia duduk disampingku. lalu kembali aku mengetikkan kalimat rindu kepada kekasihnya.
Kali ini rasanya beda. Aku merasakan resahnya dalam penantian yang panjang tanpa berita. Aku bersimpati dan berjanji akan membantunya sebisaku. Maka aku tuliskan cerita ini disini, untuk dibaca oleh teman-teman. Kepada siapa saja yang mengenal Fahad dengan e-mail fahad023@hotmail.com, sudilah kiranya turut membantu
Sampaikan kepada fahad agar membuka emailnya (fahad023@hotmail.com) Karena disana telah ada 3 (tiga) surat rindu yang telah dikirim seorang perempuan.
Karena alasan privacy, aku tidak bisa menjelaskan lebih rinci tentang Fahad dan seorang perempuan!!!!
Namun jika ada yang ingin memberi kabar, bisa tulis di koment blog ini atau kirim email ke what_amp_one@yahoo.com
terima kasih sebelum dan sesudahnya.
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kunjungan Abang
Kepergian orang yang kau sayang senantiasa menyisakan duka meski kau tahu bahwa memang seperti itulah adanya. Dia harus pergi tanpa dapat di...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...
2 comments:
Siapakah sang Fahad itu????
Bolehkah aa tahu?
*hhhmmm..... pengalaman pribadikah ini????* ;)
sang fahad? aku hanya mengenalnya lewat cerita seorang perempuan. saat ini sang fahad kemungkinan berada di negara arab, mungkin di lebanon.... ntahlah. tulisan ini bukan pengalaman pribadi
Post a Comment