bersama rintik hujan yang tak kunjung reda
hantarkan dingin menusuk hingga ke tulangku
merenda harap
kulukis dilangit yang kelam
tanpa satu bintangpun berikan sinarnya
mungkin kelam ini adalah milikku
mungkin kelam ini sudah takdirku
ketika kau... matahariku
ketika kau bulanku
tak lagi beri sinarmu
diantara rintik yang hantarkan dingin
kugores pena, melukis di langit kelam
akan harapanku
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kunjungan Abang
Kepergian orang yang kau sayang senantiasa menyisakan duka meski kau tahu bahwa memang seperti itulah adanya. Dia harus pergi tanpa dapat di...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...
1 comment:
hidup tak seadil yang di sangka embun pagi
ratapan hati menguak malam yang semakin sepi
rinai hujan tak sangup menghibur luka yang lalu
gerangan apa yang terjadi biar membisu di relung kalbu
perjalanan hidup menghantarkan santun untuk menikmati hasil akhir
luka yang peri teramat dalam terasa nikmati jika dengan tersenyum
membumikan arti hidup dengan menghargai nafas kehidupan
akan melahirkan kesempurnaan hidup dengan manunggal bersama yang maha hidup.
by pejalan
Post a Comment