tak terperikan
namun ku diamkan
semoga setelah semua ini
semua bunga dan senyum di dunia
tertuju untukku
seperti keramik yang indah
untuk menjadi indah ada beberapa proses yang di lalui
dari tanah liat yang kotor, di hempas, di injak, di bentuk, di bakar
di jemur, di oles, di gambar
berkali-kali terhempas, terbakar., tergores
dan lihatlah kemudian
keramik itu betapa cantiknya
putih pualam berkilau
dihiasi lukisan bunga
di tempatkan di rumah yang indah
hatiku...
kemudian akan jadi keramik
setelah terhempas dan terinjak berkali-kali
olehmu.
terima kasih untuk proses yang kau lakukan pada hatiku.
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Wednesday, December 26, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kunjungan Abang
Kepergian orang yang kau sayang senantiasa menyisakan duka meski kau tahu bahwa memang seperti itulah adanya. Dia harus pergi tanpa dapat di...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...
No comments:
Post a Comment