melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Thursday, August 28, 2008
terimA kasiH kepadA bukiT
yang menerima aku dengan baik
walau aku datang hanya untuk menangis
di punggungnya yang datar dan hijau
terima kasih kepada bukit
yang bersahabat denganku selama ini
yang mendengar keluhku dengan sabarnya
hingga malam turun selimutinya
terima kasih kepada bukit
yang baik sekali kepadaku
yang selalu menerima aku dengan baik
jika kelak aku datang, aku ingin membawa tawa dan cerita bahagia
untuk kubagi kepada bukit
terima kasih kepada bukit yang menerima aku dengan baik.
bukit....
jangan salah paham yach
aku tidak pernah menangis sehebat itu sebelumnya
namun sore itu, hingga malam turun
ku tumpahkan semua di punggung datarmu
alhamdulillah bukit....
sekarang ini aku lebih baik
dadaku tidak sesak lagi
senyumku rekah lagi
tentu semua ini karena bukit siap terima keluhku sore itu
makasih ya bukit
Monday, August 18, 2008
kitA diaM
Kau diam, aku diam, kita berdua diam. Mungkin kita saling mengharap, ada dari kita berdua untuk mengalah, mencoba menegur duluan. Aku memikirkan hal itu. aku berharap kau menyapaku dan pada saat itu pasti akan kubalas. Tapi harapanku sia2. Hari berganti, bergulir hingga terangkum menjadi seminggu, sebulan, berbulan-bulan.... masih saja kita saling diam.
Mengapa? Apa yang kita pertahankan dalam diam ini? Sedangkan kutau matamu selalu singgah di wajahku dan kemudian kau pindahkan ketika aku menangkap pandangmu yang megawasiku.
Kita sama2 egois dan gengsi. Kita sama2 keras. Lalu dari mana kita bisa memulai untuk kembali seperti dulu?
Asing....!
Aku tidak terbiasa dengan hari yang seperti sekarang. Aku ingin hari yang seperti dulu, ketika kita bisa tertawa bersama. Tapi dari mana aku harus memulainya...?
aku bingung...
kitA diaM
Mengapa? Apa yang kita pertahankan dalam diam ini? Sedangkan kutau matamu selalu singgah di wajahku dan kemudian kau pindahkan ketika aku menangkap pandangmu yang megawasiku.
Kita sama2 egois dan gengsi. Kita sama2 keras. Lalu dari mana kita bisa memulai untuk kembali seperti dulu?
Asing....!
Aku tidak terbiasa dengan hari yang seperti sekarang. Aku ingin hari yang seperti dulu, ketika kita bisa tertawa bersama. Tapi dari mana aku harus memulainya...?
aku bingung...
Saturday, August 16, 2008
meraH putiH
menarilah di angkasa Indonesia
bersama angin yang terbangkanmu
dari sabang ke marauke
satukan kami dibawah kibarmu
alonE
tanpa diganggu siapapun
ingin diam
tanpa dengar suara
tidak juga oleh dering hp
Monday, August 11, 2008
kemariN, setelah 4 tahuN berlaLu
rileyna munggur mengenang 4 tahun silam
mengenang awal perkenalan
dear fey...
hehehhe tidak terasa yach telah 4 tahun kini. dan banyak kisah yang kita tuang di lembar hidup. bicara, kesal, marah, tertawa dan menangis telah dialami semua
datang, pergi, kangen, telah dilewati pula.
dah Alhamdulillah,
setelah semua gelombang dan ombak yang ganas sekalipun, kita masih bersama kini.
kita masih tertawa dan menangis bersama.
kita masih gila bersama
kemarin, bahkan kamu ngajak aku makan di tempat biasa untuk merayakan 4 tahun persahabatan kita. dan aku iyakan
hahahhah aku mendukung ide gila kamu, ide muluk2 yang ga mungkin kita wujudkan kemarin, tepat di 10 Agustus.
aku disini dan kau disana,
ketika kita terpisah jarak, kita masih sepakat makan bareng di tempat biasa hahahhah.
miss u so much
kita hanya bisa tertawa bersama,
tapi tidak lagi duduk berdamping
selalu bersama
asya smile-ferry ceria
Saturday, August 09, 2008
Friday, August 08, 2008
hilanG
menguap laksana embun yang kering oleh matahari
terbang laksana daun yang terbawa angin
tiada sesiapa
tertinggal sendiri
diantara sepi, tanya dan harap
Kunjungan Abang
Kepergian orang yang kau sayang senantiasa menyisakan duka meski kau tahu bahwa memang seperti itulah adanya. Dia harus pergi tanpa dapat di...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...