Kau diam, aku diam, kita berdua diam. Mungkin kita saling mengharap, ada dari kita berdua untuk mengalah, mencoba menegur duluan. Aku memikirkan hal itu. aku berharap kau menyapaku dan pada saat itu pasti akan kubalas. Tapi harapanku sia2. Hari berganti, bergulir hingga terangkum menjadi seminggu, sebulan, berbulan-bulan.... masih saja kita saling diam.
Mengapa? Apa yang kita pertahankan dalam diam ini? Sedangkan kutau matamu selalu singgah di wajahku dan kemudian kau pindahkan ketika aku menangkap pandangmu yang megawasiku.
Kita sama2 egois dan gengsi. Kita sama2 keras. Lalu dari mana kita bisa memulai untuk kembali seperti dulu?
Asing....!
Aku tidak terbiasa dengan hari yang seperti sekarang. Aku ingin hari yang seperti dulu, ketika kita bisa tertawa bersama. Tapi dari mana aku harus memulainya...?
aku bingung...
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Monday, August 18, 2008
kitA diaM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kunjungan Abang
Kepergian orang yang kau sayang senantiasa menyisakan duka meski kau tahu bahwa memang seperti itulah adanya. Dia harus pergi tanpa dapat di...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...
No comments:
Post a Comment