telah berlalu, semua indah yang dulu jadi milikku
dihantar angin yang berdesau, melayang bak awan melintasi biru langit yang mulai kelam kala itu
lewati padang gersang yang telah lama kehilangan pohon-pohon peneduhnya, direnggut paksa para penjarah, merubah hutan hijau berganti padang
utara nan jauh yang tak mampu kugapai dengan kaki telanjangku yang mulai ringkih tempat yang dituju
telah kau bawa semua, ketika itu. tanpa sebait kata sebagai penjelas maksud atas semua yang terjadi.
tatapan tanya yang kuhunjam pada manik matamu tak buatmu bergeming, mengisahkan alasan peristiwa yang kurasa pilu.
sedih,
meringis hatiku demi melihat jari2mu menorehnya dengan sembilu. seruak air di telaga mataku sedapatnya kubendung. aku takkan menangis di hadapanmu. aku tak menunjukkan sedikitpun rasa padamu.
hilang semua rasa itu. kubiarkan terbang bersama angin. aku tak memiliki apa-apa lagi.
utara….
tempat yang kau pilih, meletakkan semua indah yang kau renggut dariku
utara…
tempat yang tak kan kupijak, kendati kaki ringkihku telah kuat menapak
melepas pandang nun jauh, mencari bintang di balik kabut. bolehlah ia menjadi kisah, yang kututurkan lewat kataku. "a light of miracle"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kunjungan Abang
Kepergian orang yang kau sayang senantiasa menyisakan duka meski kau tahu bahwa memang seperti itulah adanya. Dia harus pergi tanpa dapat di...
-
Sebenarnya aku ingin tegar laksana karang yang tak goyah meski di terpa ombak setiap detik, namun kembali niatku itu runtuh hari ini, sore t...
-
senin 2 Juli Pukul 8 tepat aku di simpul. Duduk di tempat biasa Nash duduk. Melakoni aktivitas yang sabtu kemarin masih dia lakoni. Hari per...
No comments:
Post a Comment